Selasa, 20 Desember 2011

LAHAN KRITIS

LAHAN KRITIS
A.     Definisi
Lahan kritis adalah lahan yang telah mengalami kemerosotan kesuburannya atau lahan yang dalam proses kemunduran kesuburan baik secara fisik maupun kimia dan biologi. Sehingga lahan tersebut tidak dapat berfungsi secara baik sesuai dengan peruntukkannya sebagai media produksi maupun sebagai media tata air.
Lahan kritis memiliki kondisi lingkungan yang sangat beragam tergantung pada penyebab kerusakan lahan. Secara umum dapat dikatakan bahwa kondisi lahan kritis menyebabkan tanaman tidak cukup mendapatkan air dan unsur hara, kondisi fisik tanah yang tidak memungkinkan akar berkembang dan proses infiltrasi air hujan, kandungan garam yang tinggi akibat akumulasi garam sekunder atau intrusi air laut yang menyebabkan plasmolisis, atau tanaman keracunan oleh unsur toksik yang tinggi. Lahan kritis ditandai oleh rusaknya struktur tanah, menurunnya kualitas dan kuantitas bahan organik, defisiensi hara dan terganggunya siklus hidrologi, perlu direhabilitasi dan ditingkatkan produktivitasnya agar lahan dapat kembali berfungsi sebagai suatu ekosistem yang baik atau menghasilkan sesuatu yang bersifat ekonomis bagi manusia.

B.     Faktor Penyebab Lahan Kritis
1.      Perambahan hutan
2.      Penebangan liar (illegal logging)
3.      Kebakaran hutan
4.      Pemanfaatan sumberdaya hutan yang tidak berazaskan kelestarian
5.      Penataan zonasi kawasan belum berjalan
6.      Pola pengelolaan lahan tidak konservatif
7.      Pengalihan status lahan (berbagai kepentingan)
                  Penebangan hutan yang tidak terkendali yang diikuti perladang berpindah akan berakibat; (a) Lahan terbuka, sehingga butiran hujan akan langsung menerpa tanah dan butiran tanah akan hancur dan terlepas; (b) Aliran permukaan akan menghanyutkan butiran tanah yang terlepas, sekaligus membawa humus dan unsur hara; (c) Hanyutnya butiran tanah, humus dan unsur hara akan menurunkan kesuburan tanah; dan (d) Pengelolaan lahan dengan tanaman yang sama terus menerus tanpa adanya usaha mengembalikan unsur hara yang terbawa dari hasil panen akan mengakibatkan pengurasan hara tertentu yang akan mengganggu  keseimbangan hara dalam tanah, hal ini akan berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman.
        Pembakaran yang tidak terkontrol terutama dalam persiapan lahan akan mengakibatkan: (a) Hilangnya sumber bahan organik dan humus tanah; (b) Terganggunya kehidupan dan kegiatan jasad renik; (c) Hilangnya unsur hara tertentu seperti Nitrogen; dan (d) Menurutnya fungsi penyimpangan dan penyediaan air serta hara.         
Erosi merupakan peristiwa pelepasan butiran tanah dan pengangkutan butiran tanah oleh air dan angin. Erosi tanah mirip dengan merantau, hanya saja tanah yang merantau tidak pulang atau kembali ketempat semula. Erosi yang tidak terkendali mengakibatkan; (a) Hilangnya lapisan atas tanah; (b) Hanyutnya unsur hara tanah; (c) Terjadinya pendangkalan sungai, waduk dan muara suangai; dan (d) Polusi lingkungan akibat bahan beracun yang terakumulasi.
Modal yang kurang akan mempengaruhi kemampuan petani untuk membeli saprodi usahataninya, terutama pupuk. Kurangnya pupuk yang diberikan maka akan terjadi pengurasan hara setia panen. Hal ini akan mempercepat mundurnya kesuburan tanah, sehingga secara perlahan-lahan akan menjadi kritis.
Ilmu/informasi yang kurang menyebabkan lahan dikelola secara tradisional atau seadanya, sehingga produktivitas menjadi berkurang. Bahaya kemunduran kesuburan akan semakin tinggi akibat kurang tepatnya pengelolaan tanah dan tanaman, terutama dalam usaha menekan erosi dan pengembalian biomas/sisa tanaman.
 Sosial/faktor dan status tanah yang komplek, kesadaran dan motivasi yang kurang juga akan mempercepat lahan menjadi kritis. Tanah ulayat/tanah nagari sering tidak dikelola secara baik. Ini disebabkan banyak hal, terutama kekurangan tenaga penggarap, sehingga lahan tersebut dibiarkan terbuka. Belum adanya aturan yang jelas tentang pembagian hasil bila seseorang menanam tanaman keras/ tahunan pada tanah ulayat/nagari sehingga penggarap hanya mau menanam tanaman semusim. Secara umum, tanah ulayat dan nagari ini mempunyai kelerengan yang tajam yang selalu terancam erosi dimusim hujan bila tidak ada tanaman tahunan sebagai pengendali erosi.

C.     Akibat dari lahan kritis
§         Daya resap tanah terhadap air menurun sehingga kandungan air tanah berkurang yang mengakibatkan kekeringan pada waktu musim kemarau.
§         Terjadinya arus permukaan tanah pada waktu musim hujan yang mengakibatkan bahaya banjir dan longsor.
§         Menurunnya kesuburan tanah, dan daya dukung lahan serta keanekaragaman hayati
§         Krisis air bersih
§         Meluasnya penyakit tropis seperti malaria, demam berdarah, dan diare
§         Kebakaran hutan
§         Hilangnya jutaan spesies flora dan fauna karena tidak mampu beradaptasi dengan perubahan suhu bumi.
Gambar-gambar dampak dari lahan kritis :
   
D.    Penanggulangan Lahan Kritis
1.      Upaya Konservasi Lahan
Dalam upaya penganggulangan lahan kritis diperlukan upaya konservasi lahan. Konservasi lahan adalah usaha pencegahan kerusakan, memperbaiki kerusakan, pemeliharaan dan mempertahankan kesuburan lahan serta meningkatkan kesuburan lahan. Kemudian dilakukan Usaha Tani Konservasi, yaitu model usaha tani yang menerapkan kaidah-kaidah konservasi. Untuk usaha tani lahan kering paling tepat menggunakan / melibatkan tanaman pohon, yang memberikan beberapa keuntungan, yaitu: (a) Sebagai pendapatan jangka panjang (tabungan hijau); (b) Kesejukan, kesegaran, keindahan, dan kesehatan bagi manusia; dan (c) Perlindungan tanah dan air dari matahari dan hujan.
Beberapa tindakan memperkuat konservasi tanah dan air dapat dilakukan melalui: (a) Pengaturan pola tanam yang tepat; (b) Pengolahan tanah menurut kontur; (c) Gunakan Baha organic; (d) Letakkan sisa tanaman/mulsa sepanjang kontur; (e) Diversifikasi usahatani termasuk tanaman pohon; (f) Pemeliharaan  atau pembuatan hutan diatas lereng; (g) Perlindungan tanah dengan tanaman penutup tanah; dan (h) Ternak dikandangkan.
2.      Pemanfaatan Mikoriza
Pemanfaatan mikoriza merupakan suatu bentuk asosiasi cendawan dengan akar tanaman tingkat tinggi, merupakan salah satu cara untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman dan produktivitas lahan kritis. Karakteristik asosiasi mikorisa ini memungkinkan tanaman untuk memperoleh air dan hara dalam kondisi lingkungan yang kering dan miskin unsur hara, perlindungan dari patogen akar dan unsur toksik dan secara tidak langsung melalui perbaikan struktur tanah.
Hal ini dimungkinkan karena mikoriza memiliki jaringan hipa eksternal yang luas dan diameter yang lebih kecil dari bulu-bulu akar, enzim fosfatase dan sekresi hipa lainnya serta terbentuknya mantel hipa yang melindungi akar secara fisik. Pemanfaatan jenis-jenis isolat cendawan mikoriza harus disesuaikan dengan tanaman inangnya, karena seringkali cendawan tertentu hanya dapat membentuk mikoriza dengan tanaman inang tertentu pula.
Lahan alang-alang adalah salah satu bentuk lahan kritis yang sangat luas di Indonesia. Alang-alang bisa tumbuh dan berkembang pada lingkungan tanah yang ekstrim karena membentuk mikoriza dengan berbagai cendawan. Rehabilitasi lahan alang-alang dapat dilakukan dengan tanaman yang bermikoriza, baik untuk tanaman pangan, perkebunan, penghijauan maupun hutan tanaman industri. Tanaman bermikoriza akan mampu bertahan dari kondisi kering , miskin hara serta kondisi fisik tanah yang kurang baik.
Pada lahan salin, mikoriza mampu menahan laju penurunan produktivitas lahan, karena dalam kondisi salinitas yang tinggi, cendawan mikoriza masih mampu bertahan dan mensuplai air dan unsur hara bagi tanaman inang.
Pada tanah yang tercemar logam berat dan senyawa polysiklik aromatik dari limbah industri, mikoriza dapat melindungi tanaman inang dari efek meracun unsur tersebut melalui mekanisme filtrasi, kompleksasi dan akumulasi unsur tersebut pada hipa cendawan dan mencegahnya masuk ke sel tanaman inang. Sumber inokulum yang berasal dari lahan tercemar, memberikan hasil yang lebih baik jika dibandingkan dengan inokulum dari lahan yang tidak tercemar.
Mikoriza, suatu bentuk asosiasi mutualistis antara cendawan dengan akar tumbuhan tingkat tinggi, memiliki spektrum yang sangat luas baik dari segi tanaman inang, jenis cendawan, mekanisme asosiasi, efektivitas, mikrohabitat maupun penyebarannya.
Pertumbuhan tanaman meningkat dengan adanya mikoriza karena meningkatnya serapan hara, ketahanan terhadap kekeringan, produksi hormon pertumbuhan dan zat pengatur tumbuh, perlindungan dari patogen akar dan unsur toksik. Sedangkan cendawan mendapat manfaat dari suplai hasil fotosintat dan tempat berkembang.

3 komentar:

  1. Taukah anda bahwa 60 keberhasilan budidaya tanama ditopang oleh kondisi tanah, oleh karena itu gunakan pupuk humus humagrow dan npk humagrow untuk memperbaiki kondisi fisik, biologi dan kimia tanah sekaligus memberikan unsur hara yang dibutuhkan tanaman
    Untuk informasi selengkapnya tentang pupuk humus dan pupuk npk humagrow dapat mengunjungi blog kami di: http://jualpupukberkualitas.blogspot.com Instagram: erlima_brothers

    BalasHapus
  2. Taukah anda bahwa 60 keberhasilan budidaya tanama ditopang oleh kondisi tanah, oleh karena itu gunakan pupuk humus humagrow dan npk humagrow untuk memperbaiki kondisi fisik, biologi dan kimia tanah sekaligus memberikan unsur hara yang dibutuhkan tanaman
    Untuk informasi selengkapnya tentang pupuk humus dan pupuk npk humagrow dapat mengunjungi blog kami di: http://jualpupukberkualitas.blogspot.com Instagram: erlima_brothers

    BalasHapus
  3. Gambling - Casino - All About Sports Betting - 나비효과.com
    The edc titanium Bet365 casino app has many games for you to enjoy. The game titanium vs stainless steel is nipple piercing jewelry titanium packed with 나비효과 a lot of fun titanium white acrylic paint features. All the betting you can bet on here

    BalasHapus